Kirimkan saya info produk dan layanan Bank melalui WhatsApp
Chat dengan pegawai Bank!
Kirimkan saya info produk dan layanan Bank melalui WhatsApp
Chat dengan pegawai Bank!
Di saat ini menjadi era dimana berkembangnya digitalisasi dan kolaborasi bisnis. Pesatnya perkembangan teknologi digital ”memaksa” para pelaku ekonomi untuk menyelaraskan sistem bisnis mereka. Sementara dalam dunia bisnis yang semakin dinamis dan kompetitif, kolaborasi menjadi strategi efektif untuk mengembangkan bisnis.
Teknologi digital mendorong percepatan usaha diberbagai sektor. Para pelaku ekonomi harus mengadaptasi sistem digital. Sedangkan kolaborasi menjadi strategi yang tidak hanya efektif tetapi juga sangat penting. Ini merupakan kerja sama antara dua atau lebih entitas bisnis yang bertujuan untuk mencapai manfaat bersama, seperti ekspansi pasar, peningkatan efisiensi, atau inovasi produk dan layanan.
Di tengah pesatnya perkembangan ekonomi digital dan kolaborasi bisnis, konsep syirkah menjadi solusi cerdas untuk percepatan perkembangan usaha. Syirkah sebagai bentuk kemitraan yang selaras dengan nilai-nilai moral dan keagamaan. Syirkah, adalah salah satu akad muamalah dalam fiqh Islam yang mengandung semangat kerja sama, keadilan, dan tolong-menolong.
Syirkah juga sangat relevan dan adaptif untuk bisnis kekinian. Relevan dengan model kolaborasi bisnis, bisnis startup digital, platform crowdfunding, usaha berbasis teknologi. Adaptif di sini bukan berarti mengubah hukum syariah, tetapi menyesuaikan aplikasinya dengan konteks kekinian, melalui pendekatan maqashid syariah (tujuan-tujuan syariah) seperti keadilan, kemaslahatan, dan menghindari kezhaliman.
Syirkah memungkinkan untuk diadaptasi berbagai bentuk kolaborasi untuk mendukung tujuan bisnis yang menguntungkan. Kolaborasi modal dan kerja (syirkah inan), kolaborasi tenaga dan keahlian (syirkah abdan), kolaborasi satu pihak modal dan satu pihak kerja (syirkah mudharabah), dan bahkan dapat juga kolaborasi reputasi/kredibilitas (syirkah wujuh).
Solusi Yang Adaptif
1.Fleksibelitas Modal
Modal syirkah tidak selalu berbentuk uang tunai. Dalam ekonomi digital, modal bisa berupa intellectual property, perangkat lunak, jaringan pasar, bahkan data. Selama dinilai dan disepakati nilainya secara adil, ini sah dalam perspektif akad syirkah.
2.Transparan dan Profesional
Akad syirkah adaptif harus dituangkan secara profesional, dengan dokumentasi hukum yang jelas. Ini mengurangi potensi konflik dan mendukung prinsip keadilan.
3.Berbasis Trust
Syirkah memberikan kepercayaan antar pihak dengan mengedepankan keterbukaan. Prinsip trustworthiness dan mutual respect menjadi nilai utama.
4.Sistem Bagi Hasil yang Proporsional
Keuntungan dari hasil usaha akan dibagi sesuai kesepakatan, bukan semata porsi modal. Misalnya, seorang founder startup bisa mendapat porsi lebih besar karena kontribusi ide, waktu, dan risiko yang diambil, meski modal finansial kecil.
Syirkah bukan hanya warisan fikih klasik, akan tetapi bisa menjadi solusi kontemporer untuk berbisnis secara adil, profesional, dan adaptif. Syirkah membangun kepercayaan, menyatukan kekuatan, dan menciptakan nilai yang lebih besar. Di era ekonomi digital saat ini, perusahaan yang mampu berkolaborasi dengan baik memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh, bertahan, dan memimpin pasar.(*)
Atur Keuangan Anda Dengan Prinsip Syariah. #HijrahFinansial
PT BANK PEREKONOMIAN RAKYAT SYARIAH ALBAROKAH (d/h. PT BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH ALBAROKAH)
Berizin dan Diawasi Oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan peserta program Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)