BPR Syariah Menguntungkan

Beberapa catatan penelitian telah menunjukkan bahwa Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) meningkatkan pendapatan dan keuntungan pelaku usaha, terutama pada sektor mikro, kecil, dan menengah. Beberapa studi akademik di berbagai daerah Indonesia memberikan catatan menarik dalam penelitian mereka, dimana ditemukan pelaku usaha mengalami peningkatan pendapatan dan keuntungan setelah mendapatkan pembiayaan dari BPRS.

 

Sebagaimana penelitian yang dilakukan di BPRS Khasanah Ummah, Banyumas, berdasarkan survei terhadap nasabah usaha mikro sebelum dan sesudah pembiayaan, ditemukan peningkatan signifikan pada pendapatan dan keuntungan usaha. Pada BPRS Amanah Ummah, Bogor, hasil studi terhadap 120 pelaku usaha mikro menunjukkan ratarata kenaikan keuntungan sebesar Rp 1.370.416 per bulan setelah mendapatkan pembiayaan murabahah modal kerja. Begitu juga pada BPRS Dana Mulia Surakarta, penelitian menemukan bahwa pembiayaan secara signifikan meningkatkan modal usaha dan total aset. Sedangkan pada BPRS Hikmah Wakilah, Aceh, setiap tambahan unit pembiayaan pada UMKM berkorelasi dengan peningkatan skala usaha sekitar 0,603 unit, menunjukkan hubungan timbal balik antara pembiayaan dan skala usaha.

 

Beberapa contoh studi akademik di atas menunjukkan BPRS sangat menguntungkan bagi pelaku usaha, terutama sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). BPRS memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan UMKM di Indonesia. Bagaimana BPRS bisa menguntungkan?:

 

Akses Pembiayaan Lebih Mudah

 

BPR Syariah beroperasi dan tumbuh di wilayah-wilayah yang dekat dengan masyarakat. Pada umumnya memiliki hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat dan menjalin hubungan yang lebih erat. Sehingga proses pembukaan rekening dan pengajuan pembiayaan cenderung lebih mudah dan cepat dibandingkan yang lainnya. UMKM yang tidak memenuhi syarat bank konvensional sering kali lebih diterima oleh BPRS karena pendekatannya yang lebih kekeluargaan dan sosial.

 

Mendorong Pertumbuhan UMKM

 

BPR Syariah secara khusus penyaluran pembiayaannya menyasar pada sektor UMKM yang seringkali tidak terlayani oleh bank umum. Keberadaan BPR Syariah sangat membantu perekonomian lokal dengan menggerakkan roda ekonomi melalui layanan mikro, kecil, dan menengah. BPR Syariah menawarkan solusi keuangan yang relatif lebih ramah dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat pada sektor UMKM.

 

Pendampingan dan Edukasi

 

Beberapa BPRS sering memberikan pendampingan bisnis, pelatihan, dan edukasi keuangan kepada pelaku UMKM, sehingga membuat pelaku usaha sangat terbantu. Hal ini dapat meningkatkan kapasitas manajerial dan pengetahuan finansial UMKM.

 

Produk Fleksibel Sesuai Kebutuhan

 

Produk-produk BPR Syariah banyak yang dirancang sesuai kebutuhan masyarakat. BPRS menawarkan produk pembiayaan yang fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Banyak BPR Syariah yang beroperasi di daerah-daerah tertentu yang menggunakan pendekatan lokal yang kuat, sehingga menciptakan produk sesuai kebutuhan setempat. Seperti produk dengan sistem arisan, cicil emas, layanan hajatan, dsb. Pendekatan ini menciptakan hubungan emosional antara bank dan nasabah, membangun loyalitas, serta memperkuat reputasi lembaga di tengah masyarakat.

 

Berdasarkan Prinsip Syariah

 

BPR Syariah dalam operasionalnya menerapkan prinsip-prinsip syariah, seperti meninggalkan sistem bunga (riba), ketidakpastian transaksi (gharar), dan transaksi berbasis spekulasi (maisir). Sebagai gantinya BPR Syariah menerapkan sistem bagi hasil (mudharabah dan musyarakah), sistem jual beli (murabahah, salam, istisna), dan sewa (ijarah).

 

Sistem tersebut tidak hanya menjamin kehalalan transaksi, tetapi juga menciptakan hubungan kemitraan yang adil, seimbang/setara, dan menguntungkan bagi bank dan nasabah. Ini memastikan bahwa bisnis yang dijalankan BPR Syariah memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik secara ekonomi, moral dan sosial.

 

Menekankan Keadilan dan Transparansi

 

Tidak hanya menguntungkan tetapi BPR Syariah menawarkan pembiayaan yang adil dan transparan. Nasabah akan mengetahui secara jelas jumlah margin keuntungan, jangka waktu, dan kewajiban pembayaran. Hal ini menciptakan rasa aman dan kepercayaan antara nasabah dan bank.